Think before you speak. Read before you think

Breaking News

“HEMAT LISTRIK, YUK!”

Hemat = Pakai Seperlunya
Bicara fakta, permintaan listrik di Indonesia terus meningkat, 10% – 15% per tahun. Entah untuk kegiatan rumah tangga, perkantoran, dan industri. Tapi, kok bisa 43% rumah tangga di Indonesia belum tersentuh listrik? Nyaris separuh wilayah Indonesia! Karena fasilitas listrik ini lebih banyak tersedot ke kota-kota besar.
Makin besar pendapatan ekonomi maka makin besar pula kebutuhan terhadap listrik. Kalau sektor tenaga listrik tidak dikelola dengan baik, ancaman krisis listrik bisa terjadi dalam waktu dekat.

Apa pasokan listrik kita tidak mencukupi?

Ya, karena minimnya dana pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas memadai. Sebagai gambaran saja, pada bulan Oktober 2005 diperhitungkan cadangan listrik di Jawa – Bali hanya tinggal 120 MW (megawatt), sementara idealnya cadangan minimum yang harus tersedia 600MW. Jauh sekali bedanya! Akhirnya PLN harus menjalankan pemadaman listrik bergilir. Kita juga yang rugi, kan?
Ancaman krisis listrik ini harus diatasi
1. Pemerintah perlu meningkatkan efisiensi kerja pembangkit listrik, mulai dari menghilangkan kebocoran pada proses penyaluran aliran listrik dari pembangkit sampai ke rumah-rumah. Intinya, pengelolaan listrik yang baik.>
2. Konsumen, seperti kita, harus ikut mendorong penyusunan kebijakan listrik yang efisien dan (yang paling penting) hemat listrik! Kapan lagi kalau bukan sekarang?
Pakai listrik seperlunya.
Kenapa harus menunggu krisis untuk menjadi pengguna yang bijak?
START SMART SAVING!
DI RUMAH
1. Matikan lampu dan peralatan elektronik (televisi, komputer, stereo, mesin cuci, oven, hingga video game) bila tidak diperlukan.
2. Jangan meninggalkan alat elektronik dalam keadaan stand-by. Mereka masih mengonsumsi listrik!
3. Memasak air minum? Didihkan sekaligus dalam jumlah banyak, sesuai kebutuhan hari itu. Mau memanaskan air untuk membuat kopi atau teh? Ya, seperlunya saja.
4. Perlu membeli mesin cuci, kulkas, mesin pencuci piring, atau oven, pilih model yang paling hemat energi yang mampu Anda beli. Memang harganya agak mahal, tapi hanya awalnya saja, kan? Anggap saja investasi, toh Anda tak perlu membayar tagihan mahal lagi.
5. Nyalakan pemanas air listrik untuk mandi beberapa saat sebelum digunakan dan segera matikan bila tidak dipakai lagi.
6. Bersihkan saringan penghisap debu. Saringan yang tersumbat menyebabkan motor bekerja lebih berat sehingga menggunakan lebih banyak listrik.
7. Pasang pemanas tenaga matahari di atap rumah. Jadikan rumah Anda sebagai sumber tenaga!
8. Pilih lampu yang tepat: daya dan ukuran sesuai dengan kebutuhan. Pemanfaatan cahaya alami yang optimal. Lampu dan rumah lampu dijaga selalu bersih.
9. Ganti lampu yang Anda gunakan dengan lampu hemat energi. Lampu jenis ini menggunakan energi 80% lebih sedikit dan berumur sampai 10 kali lipat lebih panjang dibandingkan lampu biasa. Harganya memang lebih mahal, tetapi Anda dapat menghemat biaya listrik.
10. Sesuaikan jumlah titik dan daya (Watt). Menggunakan banyak titik lampu dengan daya rendah akan lebih hemat energi dan baik untuk kondisi mata dibandingkan menggunakan 1 titik dengan daya besar.
11. Jangan biarkan keran mengalir terus menerus. Air termasuk sumber daya yang perlu dihemat.
12. Mandi dengan shower? Tidak perlu berlama-lama berdiri di bawahnya ketika air terus mengalir.
13. Dan, bila Anda berpikir untuk pindah rumah, kenapa tidak pilih atau buat rumah yang ramah lingkungan?
> Lemari Es
1. Pintu lemari es harus ditutup rapat dan hanya dibuka seperlunya.
2. Jangan masukan makanan dan minuman yang masih panas kedalam kedalam lemari es karena akan membuat kulkas bekerja lebih berat.
3. Jauhkan lemari es dari sumber panas.
4. Isilah lemari es secukupnya.
5. Bersihkan kondensor secara teratur.
6. Konsumsi energi dari sebuah lemari es sama sekali tidak ada hubungannya dengan ukuran lemari es Anda. Sebagai gambaran, di pasaran, lemari es berukuran 400 liter akan mengonsumsi 106kWh/y. Lemari es model ini 5 – 15% lebih mahal namun akan menghemat energi dan uang Anda jauh lebih banyak. Biasanya produk ramah lingkungan ini berkualitas tinggi, tak perlu diservis sering-sering, dan tidak berisik.
7. Hindari lemari es dengan kompartemen freezer yang tergabung dengan kompartemen lain karena ia kurang efisien. Jadi lebih baik pilih lemari es dua pintu dengan ukuran freezer sesuai kebutuhan. Makin besar freezer, makin besar pula konsumsi listrik Anda. Jangan lupa periksa tingkat konsumsi energi lemari es Anda yang ada di buku panduan.
> AC (Air Conditioning/pendingin ruangan)
1. Matikan AC bila ruangan tidak digunakan.
2. Atur suhu AC sesuai kebutuhan (sebaiknya tidak lebih dingin 5 derajat dari suhu luar), karena semakin dingin suhu semakin banyak energi listrik yang diperlukan.
3. Hindari kebocoran udara luar.
4. Pakailah timer switch untuk mengatur pemakaian sesuai kebutuhan.
> Mesin Cuci Listrik
1. Gunakan mesin cuci hanya bila cucian Anda banyak.
2. Gunakan mesin cuci sesuai dengan kapasitasnya, isi air sesuai petunjuk.
3. Hindari penggunaan pengering listrik, gunakan panas matahari untuk pengeringan secara alami.
4. Beli mesin cuci dengan konsumsi listrik kurang dari 0.9 kWh/siklusnya. Cek dalam labelnya.
5. Jika menggunakan mesin pengering, pastikan mesin cuci Anda mampu berputar dalam kecepatan 1600 atau bahkan 1800 rpm. Mesin pengering dengan putaran lebih hemat dibanding mesin pengering dengan pompa pemanas.
6. Mesin cuci yang efisien mampu menghemat air hingga 1.500 liter per tahun. Hemat listrik, hemat air, hemat biaya!
> Setrika Listrik
1. Bersihkan bagian bawah sterika dari kerak/kotoran
2. Gunakan setrika otomatis karena lebih hemat listrik
3. Atur setrika listrik, sesuai dengan tingkat panas yang diperlukan.
> Mesin Pompa Air
1. Gunakan pompa air untuk mengisi tempat penampungan air, bukan untuk menyalurkan air
2. Gunakan penampung air otomatis sehingga aliran listrik akan terputus/pompa berhenti bekerja jika bak sudah penuh
3. Gunakan air jika secara hemat dan cegah kebocoran air pada kran atau pipa.
> Komputer
1. Untuk alasan praktis, pertimbangkan untuk membeli laptop dibanding desktop atau personal computer karena laptop mengonsumsi listrik lebih sedikit 5 kali daripada desktop. Ketika Anda sudah memiliki desktop dianjurkan menggunakan layar monitor LCD dibanding CRT.
2. Nyalakan fitur power management pada komputer Anda. Screensaver tidak menghemat energi. Jadi lebih baik pilih blank screensaver. Periksa apakah komputer Anda sudah mendukung fitur Speedstep™ power management yang lebih baru dan mendukung penggunaan energi secara efisien.
3. Mematikan komputer Anda setiap kali tidak digunakan akan memperpanjang usia penggunaannya. Membiarkan komputer menyala sepanjang tahun akan memakan lebih dari 1,000 kWh/y, atau setara dengan total konsumsi listrik seluruh rumah.
4. Gunakan sambungan kabel dengan satu steker untuk pemakaian komputer, modem, scanner, printer, monitor, speaker, atau stereo set Anda. Jadi Anda tinggal menekan satu tombol untuk mematikan semua alat elektronik. Praktis untuk memotong penggunaan listrik lebih dari 200 kWh/y. Anda tidak perlu menggunakan fitur “stand-by” sama sekali.
5. Minimalisir mencetak data dengan kertas (printing), terutama dengan laser printer, karena menyerap listrik lebih banyak dibanding inkjet printer.
DI KANTOR/ SEKOLAH
1. Matikan monitor komputer pada saat makan siang atau istirahat. Sebelumnya simpan dulu pekerjaan yang sedang menunggu diselesaikan.
2. Pastikan semua peralatan kantor dimatikan ketika malam hari atau pada saat akhir minggu.
3. Matikan layar komputer apabila sedang beristirahat makan siang.
4. Matikan lampu ketika ruangan tidak digunakan.
5. Hemat kertas (dan juga energi yang digunakan saat memproduksinya) dengan mencetak dikedua sisi dan dengan menggunakan kembali kertas bekas.
6. Belilah perangkat kantor, seperti komputer, printer, dan mesin fotokopi yang hemat energi.
7. Bila perlu, atur "energy audit" secara berkala untuk gedung Anda. Para ahli energi akan menganalisa kapan dan dimana saja terjadi pemborosan energi dan apa yang bisa dilakukan agar energi tersebut bisa digunakan secara lebih efisien. Audit ini biasanya gratis. Termasuk audit untuk proses produksi dan kendaraan yang dipakai oleh semua pemakai gedung.
HITUNG SENDIRI PEMAKAIAN LISTRIK ANDA
Biaya listrik = Total kWh (jumlah pemakaian listrik) x lama pemakaian dalam jam x Tarif Dasar Listrik (sesuai kelompok golongan)
Tarif Dasar Listrik (TDL) menurut www.pln.co.id
Golongan R1 (< 2200 VA), 1 kWh = Rp 320,- untuk pemakaian sampai dengan 20 kWh Golongan R2 (2200 VA – 6600 VA), 1 kWh = Rp 575,- Golongan R3 (>2200 VA), 1 kWh = Rp 621,-
Misalnya, untuk sebuah lampu berdaya 100 watt yang digunakan selama 10 jam setiap harinya, konsumen di kelompok R1 harus membayar
= 0.1 kWh x 10 x 30 hari x Rp 305,- = Rp. 9,150,- sebulan.
Sementara apabila lampu tersebut diganti dengan lampu hemat energi berdaya 20 watt, konsumen hanya perlu membayar
= 0.02 kWh x 10 x 30 hari x Rp 305,- = Rp. 1,830,- sebulan.
Ganti Lampu 100 watt dengan lampu 20 Watt untuk pemakaian 10 jam/hari.
Coba dihitung:
* Penghematan energi listrik/bulan:
(100W-20W) x 10 jam/hari x 30 hari = 2400 Wh = 2,4 kWh
* Penghematan biaya/bulan:
1. Tarif R1 (< 2.200 VA) = rata-rata Rp. 320,- /kWh 2,4 kWh x Rp. 320,- = Rp. 768,- 2. Tarif R2 (2.200 – 6.600 VA) = Rp. 575,-/kWh 2,4 kWh x Rp 575,- = Rp. 1.380,- 3. Tarif R3 (>6.600 VA) = Rp. 621,-/kWh
2,4 kWh x Rp 621,- = Rp.1,490,-
* Emisi CO2 yang direduksi/bulan:
Koefisien emisi CO2 di Indonesia menurut IPPC (1998) = 781.2621 gram/kWh
2,4 kWh x 781.2621 gr/kWh = 1.875 g = 1,875 kg CO2
Ini baru 1 alat elektronik. Ada berapa alat elektronik di rumah Anda?
Sumber: www.wwf.or.id .

2 komentar

lampu hemat energi mengatakan...

wah bagus artikelnya..detail penjelasannya...terima kasih atas pencerahannya

lampu mengatakan...

artikel bermanfaat banget makasih yaah.....