BUNG KARNO PENJAMBUNG LIDAH RAKJAT INDONESIA BIOGRAPHY AS TOLD TO CINDY ADAMS
Kata Sukarno pada Bab pertama buku ini : “Buku ini tidak ditulis untuk mendapatkan simpati atau meminta supaya setiap orang suka kepadaku. Harapanku hanyalah, agar dapat menambah pengertian yang lebih baik tentang Sukarno dan dengan itu menambah pengertian yang lebih baik terhadap Indonesia tercinta.”
Buku yang berjudul “Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia” adalah otobiografi dari presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno, yang terbit pertama kali pada tahun 1966. Buku ini adalah terjemahan dari buku yang berjudul “Sukarno: An Autobiography as told to Cindy Adams”. Pertama kali diterbtikan oleh The Bobbs-Merrill Company, Inc, New York, pada tahun 1965. Dan telah dicetak berulang kali.
Penulis buku ini adalah Cindy Adams, seorang wartawan perempuan yang berasal dari Amerika. Ia kebetulan berada di Jakarta bersama suaminya, pelawak Joey Adams, yang memimpin Misi Kesenian Presiden Kennedy ke Asia Tenggara tahun 1961. Sukarno memiliki kesan tersendiri pada Cindy Adams, “dia adalah penulis tercantik yang pernah kutemui!” Karena Cindy Adams pula, Sukarno berkenan menuliskan riwayat hidupnya – setelah sekian lama sulit sekali untuk dibujuk.
Ya, sulit membujuk Sukarno untuk mau menulis buku biografinya. Inilah yang dirasakan oleh Duta Besar Amerika di Indonesia, Howard Jones. Pada suatu hari, saat Howard dan istrinya sedang makan bersama Sukarno dan Hartini (Istri Sukarno) di bungalow Istana Bogor, Howard mengatakan, “Tuan Presiden, aku kira sudah waktunya Anda melihat kembali perjalanan sejarah. Menurutku sudah waktunya Anda menuliskan sejarah kehidupan Anda.” Dan seperti biasa, pertanyan serupa itu sering ditanyakan kepada Sukarno, ia menjawab, “Tidak. Insya Allah, aku masih hidup 10 atau 20 tahun lagi.”
Buku ini menceritakan secara lengkap perjalanan hidup Sukarno. Mulai dari ia dilahirkan sampai pasca-Revolusi Indonesia. Kisah dan perasaan Sukarno saat dipenjara pada sel yang sempit dan gelap diceritakan dengan begitu menjiwai. Bagaiamana ia dengan tidak malu-malu mengungkapkan dengan jujur, bahwa pledoi yang terkenal “Indonesia Menggugat” ia tulis dalam penjara di atas sebuah kaleng tempat buang air.
Masih begitu banyak cerita menarik yang terdapat pada buku ini. Tentu saja semua tidak akan mungkin bisa tertulis pada resensi ini. Seperti kisah pembuangannya yang berkali kali itu. Keberaniannya mendatangi markas tentara Jepang – yang kapan saja dapat menembaknya – seorang diri. Serta jawabannya terhadap berita miring yang sering ditulis oleh wartawan Amerika.
Bacalah buku ini dengan mata dan pikiranmu sendiri. Lalu kau akan mengerti kepribadian Sukarno, langsung dari dirinya sendiri.
Judul: Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia
Judul Asli: Sukarno: An Autobiography as told to Cindy Adams
Alih Bahasa: Syamsu Hadi
Terbit: Cetakan pertama, Agustus 2007
Penerbit: Yayasan Bung Karno
Tidak ada komentar
Posting Komentar