Think before you speak. Read before you think

Breaking News

Komunitas Ontel Batavia

Logo Komunitas Ontel Batavia
Setelah seminggu penuh bekerja dan bekerja, hari Minggu adalah waktu untuk refreshing. Di Jakarta, orang mudah sekali stress akibat tekanan kerja, dimarahin bos, macet di jalanan, banjir, minyak tanah langka, harga sembako naik terus dan lain-lain. Pusiiiingg....

Supaya tidak makin stress, lebih baik kita salurkan hobi di hari Minggu. Dan bersepeda adalah salah satu pilihan yang menarik. Hobi bersepeda kini sedang menjamur di Jakarta. Hobi yang sehat dan mengasyikkan. Apalagi jika kita ikut bergabung dalam sebuah komunitas goweser (tukang gowes pedal), selain bisa olah raga juga nambah teman dan saudara. Hemm saya jadi pengen ikutan nih...

Salah satu komunitas sepeda yang paling menarik perhatian saya adalah Komunitas Ontel Batavia (KOBA) yang dikomandani oleh Bang Jhon.

Sang Komandan Bang Jhon
Komunitas sepeda antik ini rajin kumpul-kumpul setiap Minggu pagi di depan Plaza Indonesia. Konon anggotanya sudah lebih dari 400 orang. Wah luar biasa tuh...Walaupun tidak semuanya bisa selalu hadir setiap minggu, namun setidaknya puluhan ontelis selalu rajin nongkrong sambil mejeng di bundaran HI.

Kebetulan ada tetangga saya, bang Eddy, yang sudah ikutan gabung di KOBA. Dari bang Eddy inilah saya dapat banyak cerita seputar komunitas sepeda ontel dan kegiatannya. Walaupun dia juga baru setahun bergabung, ternyata pengalamannya sudah lumayan juga. Bersama anggota KOBA yang lain dia sudah jalan-jalan ke Jogja dan terakhir kemarin ke Bogor dalam rangka kongres. Wah hebat juga komunitas sepeda pakai gelar kongres segala. Bukan main...


Bang EdyApa sih yang menarik dari komunitas ini? Keakraban, kekompakan, kesederhanaan dan menghargai sejarah merupakan nilai yang terlihat menonjol. Anggota komunitas yang terdiri dari lintas generasi, gender, budaya dan sosial merupakan fenomena yang sangat menarik buat saya. Nyaris tidak ada batasan tua-muda, lelaki-perempuan apalagi masalah kesukuan.

noni belande
Di tengah masyarakat yang cenderung individualis dan serba modern, komunitas seperti ini jelas menggoda saya untuk lebih dekat mengenalnya. Apalagi gerakan bersepeda ini sejalan dengan kampanye hijau dan kepedulian kepada bumi dan lingkungan hidup.

Bayangkan, jika kampanye bersepeda ini dapat berhasil secara massal, maka dapat setidaknya dapat mengurangi berbagai masalah khususnya di perkotaan. Macet, biaya BBM tinggi, polusi udara dan suara serta keterbatasan lahan parkir adalah masalah-masalah akut yang bisa tereliminir.

Jadi kenapa tidak kita coba. Budayakan hidup sehat, hemat, sederhana dan ramah lingkungan dengan beralih ke sepeda. Agar lebih menarik, bergabung dengan suatu komunitas seperti KOBA sangat layak dipertimbangkan.

Mungkin masalahnya adalah kita tidak tahu bagaimana caranya memulai. Nah ini juga masalah buat saya. Jika ada sobat yang bisa membantu saya, silahkan isi komentar dibawah ini... Terima kasih.

Ayo kembali bersepeda!!!

3 komentar

biaca mengatakan...

Aslkm...boleh juga tuh mas...
hobi yg manfaat abis..bisa keliling ibukota...

Anonim mengatakan...

Betul khan...

Apalagi di Jakarta juga punya masalah dg asap. Kalo di Riau dari kebakaran hutan, di sini dari knalpot kendaraan.

Hueekk!

Anonim mengatakan...

hehehe. ketahuan deh kegantenganku