Think before you speak. Read before you think

Breaking News

Visit Indonesia Year 2008


Pemerintah Indonesia melalui Menbudpar Jero Wacik telah meluncurkan program Tahun Kunjungan Wisat Indonesia 2008 alias Visit Indonesia Year 2008. Program yang diluncurkan sejak 26 Desember 2007 adalah sebuah proyek besar yang didukung dengan dana fantastis, $15juta!!! (Wah kalo dibikin sekolahan jadi berapa tuh...).


Saya merasa kesulitan ketika ingin mencari definisi dari tahun kunjungan wisata atau visit Indonesia year. Maka saya coba membuat definisi saya sendiri. Tahun kunjungan wisata adalah sebuah program yang berusaha mempromosikan seluruh potensi wisata yang ada di Indonesia untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik lokal maupun asing yang pada akhirnya akan meningkatkan gerak perekonomian masyarakat sekitarnya.

Atau kita dapat melihat penjelasan bapak menteri Jero Wacik yang mengatakan: VIY 2008 bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan sektor pariwisata dengan mengajak seluruh komponen masyarakat berpartisipasi mensukseskan tahun kunjungan wisata Indonesia 2008.

Nah dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk meraih pendapatan dengan memanfaatkan seluruh potensi wisata yang ada.

Belum semua potensi digarap
Sayangnya sampai saat ini masih banyak potensi wisata yang belum digarap dengan baik. Selain masalah dana tampaknya belum ada kesadaran yang cukup tinggi di kalangan pemerintah untuk menggali dan memaksimalkan potensi di daerahnya masing-masing.


Saya punya saudara di kota Cilacap, Jawa Tengah. Setiap kali berkunjung ke sana saya dan keluarga pasti menyempatkan diri ke Teluk Penyu. Di sana anak-anak saya suka sekali bermain di tepi pantai (tapi tidak disarankan untuk berenang di sini) sambil mengamati pulau nusa
kambangandari kejauhan. Sesekali terlihat kapal-kapar besar membawa minyak dari dan ke terminal pengolahan milik pertamina yang letaknya masih di sekitar kawasan teluk penyu. Kemudian kami ke benteng pendem yang juga masih di kawasan teluk penyu. Atau kadang kami naik perahu untuk menyeberang ke pantai nusakambangan. Tapi pemerintah setempata sepertinya masih belum mampu memaksimalkan seluruh sumber daya yang tersimpan teluk penyu.

Sebenarnya banyak hal yang masih dapat dikembangkan di kawasan wisata teluk penyu yang menjadi salah satu ikon kota Cilacap ini. Pantainya yang begitu luas seharusnya dapat menarik lebih banyak wisatawan jika dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang lebih baik.

Saat ini pengunjung tidak disarankan untuk berenang di pantai mengingat ombak yang besar dan kontur pantai yang cukup berbahaya. Untuk masalah yang satu ini, mungkin dapat dicontoh cara yang dilakukan oleh pengelola pantai ancol di Jakarta, yaitu dengan membuat pemecah ombak sekaligus sebagai batas aman untuk berenang.

Perhatikan gambar di samping. Di bagian belakang terlihat batas memanjang yang menjadi batas aman untuk berenang bagi seluruh keluarga.






Sebagai tambahan, di atas batas yang dibangun menjorok ke laut dapat dijadikan lahan untuk sebuah restoran. Seperti gambar di samping ini. Di sini pengunjung dapat menikmati hidangan sambil menikmati pesona laut dan deburan ombak. wuiih, fantastik...romantik...

Di ancol, beberapa orang juga memanfaatkan batas ini untuk memancing ikan. Terlebih di malam hari ketika panas matahari tidak lagi menyengat.

Nah itu baru satu contoh bahwa banyak sekali potensi yang belum dapat digali dan dikembangkan oleh pemerintahan setempat. Padahal jika pemerintah sudah mulai memberikan perhatian serius maka saya yakin para pemodalpun akan berdatangan untuk mengembangkan industri pariwisata di sana.

Sebagai tambahan lagi, di Cilacap juga dikenal sebagai sentra penghasil ikan asin. Jika turis diajak untuk melihat secara langsung tempat dan proses pembuatannya, saya yakin akan banyak yang tertarik.

Sepertinya contoh kasus di atas juga terjadi pada berbagai daerah di Indonesia yang sangat kaya akan kekayaan alamnya ini. Jika pemerintah dan masyarakat setempat lebih aktif dan kreatif memanfaatkan peluang maka bukan tidak mungkin industri pariwisata dapat mendongkrak perekonomian bangsa yang masih jauh tertinggal dibanding negara tetangga di sekitar kita. Siapa tahu dengan demikian orang-rang kaya di Indonesia akan berkurang yang plesir ke Singapura atau Australia karena di sinipun sudah lengkap semuanya. Kan lumayan jadi menghemat devisa.

Permasalahan seputar Pariwisata Indonesia
Keamanan
Selain masalah di atas, masih banyak masalah lain yang menghadang kesuksesan program kunjungan wisata Indonesia 2008. Masalah keamanan adalah faktor utama berikut yang harus segera dibenahi. Apalagi untuk para wisatawan asing, keamanan menjadi faktor utama yang mereka khawatirkan. Untuk itu pemerintah harus dapat meyakinkan kepada calon wisatawan bahwa Indonesia aman untuk dikunjungi. Memang ini adalah sebuah tugas berat mengingat beberapa tahun yang lalu kita beberapa diguncang bom termasuk yang terbesar terjadi di Bali.

Untuk mengatasi masalah ini, informasi dan promosi yang tepat harus dijalankan. Tidak cukup hanya dengan pasang iklan namun juga harus dilakukan pendekatan-pendekatan langsung sehingga kesan Indonesia sarang teroris dapat dihapus.

Saat ini sepertinya banyak turis dari luar seperti Australia dan Amerika masih trauma akibat kasus Bom Bali 1 dan 2. Mungkin perlu dicari terobosan canggih untuk menetralisirnya. Jika perlu kita undang seluruh keluarga besar korban bom Bali 1 dan 2 untuk datang dan berlibur di Bali dan tujuan-tujuan wisata lainnya di Indonesia. Semuanya gratis...Expose setiap perjalanan mereka untuk menunjukkan kepada dunia bahwa tidak ada lagi yang perlu dikhwatirkan untuk berkeliling Nusantara sambil menikmati keindahan alamnya.

Kebersihan
Saat ini banyak tempat-tempat wisata yang sangat bagus tapi menjadi berkurang keindahan dan kenyamanannya gara-gara kebersihan yang tidak terjaga.

Ketika saya mengunjungi Pulau Oonrust di kepulauan seribu, Jakarta, saya melihat begitu banyak sampah dan tidak tampak usaha menanggulanginya. Nyaris di setiap bagian pantai dihuni sampah yang sepertinya terbawa arus laut dari Jakarta dan sekitarnya. Niat saya untuk berenang di sana jadi gagal. Siapa yang mau berenang sambil dikelilingi sampah.

Padahal Pulau Oonrust adalah salah satu pulau yang memiliki daya tarik wisata cukup besar. Mengingat pulau ini memiliki sejarah yang cukup panjang dan menarik. Pulau ini pernah menjadi salah satu benteng pertahanan Inggris dan kemudian Belanda. Silih berganti tuan dalam beberapa waktu pulau ini dua kali dihancurkan oleh armada Inggris namun kemudian dibangun kembali oleh VOC. Konon pulau ini juga pernah jadi pusat perdagangan jaman dulu. Kemudian pulau yang satu paket dengan pulau bidadari dan pulau Kelor karena saling berdekatan ini pernah juga menjadi tempat pembuangan bagi penderita lepra. Selain itu juga pernah menjadi tempat karantina bagi calon jemaah yang akan berngkat haji pada jaman Belanda.

Di pulau Oonrust masih dapat kita saksikan sisa-sisa penginggalan Belanda termasuk benteng dan komplek makam. Sayang pulau ini tidak mendapat perlakuan yang semestinya seperti tetangga dekatnya pulau Bidadari.

Apa yang bisa kita lakukan
Banyak hal dapat kita lakukan untuk mendukung program tahun kunjungan wisata Indonesia 2008 dan upaya itu tidak selalu harus yang istimewa. Cukup dengan selalu membuang sampah pada tempatnya dan ikut menjaga kebersihan setiap kali kita mengunjungi tempat wisata. Maka kita sudah ikut mendukung program besar yang digalang pemerintah. Karena ketidak pedulian pengunjung adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan lokasi wisata kita dipenuhi sampah.

Coba perhatikan setiap ada rombongan wisata pasti akan meninggalkan sampah yang berceceran di sekitarnya. Padahal di sana sudah disediakan tempat sampah dan pengelola juga sudah berupaya melakukan pembersihan. Namun tetap saja banyak yang tidak peduli dan membuang sampah seenaknya. Tanpa kesadaran kita semua maka sulit menghilangkan citra kotor dan jorok. Kalau begitu terus gimana wisman mau datang mengumbar dolar.

Sebenarnya masih banyak yang ingin saya tulis sekalian mengumbar uneg-uneg tapi jari-jari ini makin berat menekan tuts keyboard. Jadi saya cukupkan dulu sampai disini. Insya Allah akan saya lanjutkan lagi di lain waktu.

Sebelum saya tutup, saya ingin menyampaikan lagi dukungan saya atas program tahun kunjungan wisata Indonesia 2008. Semoga dapat berjalan sukses dan membawa berkah buat seluruh bangsa. Amin...

Tidak ada komentar