Think before you speak. Read before you think

Breaking News

Tahukah anda apa itu arti nama dari Karawaci?

Rumah Tionghoa ketika paseban masih berdiri Foto A Chester Ong
Mungkin bagi penduduk Tangerang dan Jakarta , nama Karawaci tidaklah asing karena disini terdapat universitas dan Mall yang terkenal. Selain itu wilayah ini menjadi daerah pemukiman modern yang begitu berkembang. Namun tahukah anda bagaimana sejarah singkat wilayah ini? Karawaci sebenarnya adalah singkatan dari “Kampung Rawa Cina”.

Penamaan ini tidak lepas dari kaum Cina Benteng , khususnya Kelompok Cina udik yang tinggal di kawasan ini. Mulanya wilayah ini adalah rawa-rawa dan hutan. Kemudian setelah peristiwa Geger Pacinan , banyak orang Tionghoa Batavia yang pergi mengungsi termasuk ke kawasan ini. Nah, orang-orang Tionghoa tersebut turut serta membuka lahan dan mendirikan perkampungan di wilayah ini ,yang hingga kini dikenal sebagai “Karawaci”.

Penduduk Asli ,yaitu Cina udik di wilayah ini banyak yang bekerja sebagai petani. Sampai tahun 1970an, masih banyak yang berprofesi sebagai petani dan menggarap kebun. Setelah wilayah ini mulai berkembang menjadi wilayah pemukiman modern , maka pertanian dan perkebunan ini mulai tergusur oleh zaman.

Di Wilayah ini pernah dikuasai oleh seorang Tuan tanah Tionghoa , yaitu Babah Oey Djie San. Selain tuan tanah , beliau adalah kapitan Tionghoa (pemimpin komunitas Tionghoa).
Ia memiliki rumah berarsitektur perpaduan gaya Indis,Tionghoa dan lokal. Rumah yang telah ada sejak abad ke 18 ini bahkan pernah menjadi Icon khas Karawaci. Bahkan rumah ini pernah digunakan sebagai lokasi film si Pitung.

Namun sayang , nasib rumah ini sungguh malang sebab sejak 2009 lalu telah digusur dan berubah menjadi Mc Donalds Karawaci dan ruko. Jika seandainya rumah ini terawat , maka akan menjadi bukti sejarah kaum Cina Peranakan Tangerang dan bisa saja seperti Rumah para Kapitan Tionghoa Peranakan di Malaysia dan Singapura yang menjadi Museum terkenal.
Sumber: Dinding fb Nilsen Kwa

Rumah Kongsi berlanggam Tionghoa, menghadap Cisadane. Foto: Silvia Galikano.
Rumah Kongsi berlanggam Tionghoa, menghadap Cisadane. Foto: Silvia Galikano.




Rumah Tionghoa dilihat dari tepi Cisadane. (Foto: Silvia Galikano)

Karakter Mandarin di pintu. (Foto: Silvia Galikano)




Rumah Oey Djie San di Karawaci, Tangerang, pada 1930-an. (Dok. Bintoro )

Tidak ada komentar