Harmoko, Menteri Penerangan Tiga Periode
Harmoko, Menteri Penerangan (1983-1997) & Ketua DPR/MPR (1997-1998) |
Sebuah kejutan! Mungkin Pak Harto juga terkejut melihat sikap Harmoko yang dibesarkannya. Harmoko dikira membelot. Sehari kemudian, Senin 18 Mei, Jenderal Wiranto di layar kaca mengatakan bahwa statement Harmoko itu pendapat pribadi, bukan institusi dan tak punya dasar hukum.
Namun Harmoko tak merasa berkhianat. Dia hanya meminta Pak Harto bertindak lebih bijaksana sehubungan dengan tuntutan reformasi yang disuarakan para mahasiswa, terutama menuntut Pak Harto mundur.
Walau sebenarnya, meminjam perkataan wartawan senior Rosihan Anwar, Harmoko melakukan patricide. Dalam drama Yunani klasik orang membunuh bapaknya dulu sebelum naik berkuasa. Itulah patricide atau "bunuh bapak".
Menurut Rosihan, Harmoko telah mengerjakannya tahun 1973 saat di Kongres PWI Tretes, dia mengambil alih pimpinan PWI sebagai langkah pertama perjalanan kariernya menjadi Menteri Penerangan, Ketua Umum Golkar dan Ketua MPR/DPR. eti
***TokohIndonesia DotCom (Ensklopedi Tokoh Indonesia)
Namun Harmoko tak merasa berkhianat. Dia hanya meminta Pak Harto bertindak lebih bijaksana sehubungan dengan tuntutan reformasi yang disuarakan para mahasiswa, terutama menuntut Pak Harto mundur.
Walau sebenarnya, meminjam perkataan wartawan senior Rosihan Anwar, Harmoko melakukan patricide. Dalam drama Yunani klasik orang membunuh bapaknya dulu sebelum naik berkuasa. Itulah patricide atau "bunuh bapak".
Menurut Rosihan, Harmoko telah mengerjakannya tahun 1973 saat di Kongres PWI Tretes, dia mengambil alih pimpinan PWI sebagai langkah pertama perjalanan kariernya menjadi Menteri Penerangan, Ketua Umum Golkar dan Ketua MPR/DPR. eti
***TokohIndonesia DotCom (Ensklopedi Tokoh Indonesia)
Nama:
H. Harmoko
Lahir:
Ketosono, Nganjuk, Jawa Timur 7 Februari 1939
Jabatan:
- Ketua DPR/MPR 1997-1998
- Menteri Penerangan (1983-1997)
Tidak ada komentar
Posting Komentar