2000 pulau di Indonesia akan tenggelam
Dampak dari pemanasan global ternyata tidak main-main. Sebanyak 2000 pulau di Indonesia akan tenggelam pada tahun 2030. Ini tentu akibat ulah manusia modern yang telah meperkosa bumi dan kekayaan alamnya.
Saat ini saja kita sudah mengalami berbagai bencana yang merupakan efek dari perilaku kita yang tidak mempedulikan lingkungan hidup.
Banjir dan kekeringan menjadi langganan di mana-mana akibat hutan telah musnah dijarah. Ironis memang, saat satu daerah kebanjiran, daerah lainnya justru kekeringan.
Gelombang pasang dan rob melanda kawasan pesisir pantai yang disebabkan perubahan iklim global. Apalagi hutan mangrove telah menyusut drastis dan pasir pantai dikeruk dengan rakusnya. Coba tanyakan akibatnya pada masyarakat di kawasan Marunda, Jakarta Utara.
Alam telah menunjukkan kemarahannya. Masihkan kita tidak mau peduli???
========================================
2000 Pulau Akan Tenggelam pada 2030
Kompas/PriyambodoRabu, 27 Februari 2008 | 21:34 WIB
JAKARTA, RABU - Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) memperkirakan jika kondisi iklim global masih seperti saat ini maka pada 2030 sebanyak 2.000 dari sekitar 17.000 pulau saat ini di Indonesia akan tenggelam.
Kepala BRKP, Indroyono Susilo di Jakarta, Rabu (27/2), mengatakan, pemanasan global yang terjadi saat ini telah menimbulkan efek gas rumah kaca yang berdampak pada peningkatan suhu bumi.
"Pemanasan suhu bumi tersebut akan menyebabkan es di kutub utara maupun kutub selatan akan melelah sehingga menambah tingkat permukaan air laut," katanya di sela pemaparan rencana World Ocean Converence (WOC) 2009 di Manado, Sulawesi Utara. Pemaparan rencana WOC tersebut dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi selaku ketua panitia dan Gubernur Sulut, Sinyo Harry Sarundajang sebagai tuan rumah penyelenggaraan acara bertaraf internasional itu.
Indroyono memaparkan, pemanasan global dengan efek rumah kacanya yang berlangsung seperti saat ini akan menyebabkan kenaikan suhu bumi sekitar 1 derajat selsius dalam 100 tahun. Dampak kenaikan suhu bumi tersebut, menurut dia, dalam 100 tahun permukaan laut juga mengalami peningkatan hingga 1 meter karena adanya penambahan air dari lelehan es di kutub utara maupun selatan.
"Dengan kondisi tersebut maka pada 2030 sedikitnya 2.000 pulau di Indonesia akan tenggelam begitu juga dengan kawasan Jakarta Utara," katanya. Menurut dia, kondisi tersebut bisa diantisipasi dengan melakukan pengurangan emisi gas karbon yang merupakan salah satu faktor pemicu pemanasan global.
Salah satu upaya mengurangi gas karbon tersebut, lanjutnya, yakni dengan pemeliharaan biota laut seperti padang lamun, mangrove atuapun terumbu karang yang memiliki kemampuan menyerap gas karbon diudara hingga 246 juta ton per tahun.
Sementara itu dalam WOC 2009 yang mengambil tema "Ocean and Climate Change" dan "Climate Change Impact to Oceans and The Role of Oceans to Climate Change" itu diharapkan melahirkan "Manado Ocean Declaration" (MOD). Selain itu juga akan dibentuk World Ocean Forum yang akan melaksanakan rencana aksi MOD maupun memantau perkembangan kesepakatan Manado tersebut.
Anggaran Rp110 Miliar
Sementara itu untuk menyelenggarakan WOC 2009 Pemerintah Daerah Sulut telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp110 miliar untuk perbaikan infrastruktur seperti pelebaran jalan, perbaikan bandara, perbaikan jaringan listrik. Gubernur Sulut, Sinyo H Sarundajang mengatakan, dari dana sebesar itu Rp70 miliar untuk perbaikan infrastruktur diantaranya pelebaran jalan maupun perbaikan jaringan listri, selain itu Rp40 miliar untuk pengembangan bandara.
Pemda Sulut, tambahnya, juga menggandeng swasta untuk pembangunan Convention Hall yang berkapasitas 3000 orang yang dilengkapai 250 kamar berbintang untuk menampung para peserta, dua gedung pertemuan serta kompleks pameran pembangunan dan budaya dengan nilai investasi sekitar Rp300 miliar.
"Kami optimis pelaksanaan WOC ini mampu meningkatkan gairah ekonomi mapun menarik wisatawan ke Sulut baik sebelum maupun saat berlangsungnya WOC," kata Sarundajang yang juga Wakil Ketua Panitia WOC 2009.(ANT/WAH)
komentar anda
nina @ Rabu, 5 Maret 2008 | 15:13 WIB
satu berkata itu dan satu berkata inisaya tak akan berkomentar .
pree @ Senin, 3 Maret 2008 | 15:32 WIB
Yah, proyek baru neh jadi tuan rumah... Proyek pelebaran jalan,perbaikan bandara,pembuatan hotel,penggusuran orang miskin....hmmm apa lagi ya?
okta @ Jumat, 29 Februari 2008 | 17:14 WIB
seandainya wilayah ini dihuni dan dimiliki oleh orang barat, pasti negri ini akan indah, kaya dan makmur, tapi sayang ... wilayah ini dihuni oleh orang yg hanya punya senyum, tapi sebenarnya serakah dan bodoh.
Niken @ Kamis, 28 Februari 2008 | 15:50 WIB
Untuk masalah lingkungan nmemang sulit nyari solusinya, yang penting dari diri kita sendiri di lingkungan kita sendiri....
salman @ Kamis, 28 Februari 2008 | 09:38 WIB
Wacana tidak akan merubah situasi,..yang penting implementasi...boleh pertemuan ini dan itu untuk tujuan yang jelas,..tetapi implementasi 1hari dan seterusnya setelah pertemuan...kalau kita sadar dan melakukan 1 orang 1pohon saja...coba bayangkan sudah berapa pohon bertambah...saya sudah menanam pohon 31 batang dalam mingg ini..tanpa bantuan dari siapapun..ini tercetus oleh karena green tadi..bukan wacana tapi do..do...do..do...do
Tidak ada komentar
Posting Komentar