Think before you speak. Read before you think

Breaking News

Selamat Datang TV One...


Pemirsa televisi Indonesia kembali medapat pilihan baru. Sebuah stasiun televisi baru diluncurkan sejak kemarin 14 Februari 2008. Stasiun TV baru bernama "TV One" ini diluncurkan oleh Presiden SBY langsung dari kantor kepresidenan pada pukul 19:30.

Dengan mengambil tag "Sejuta pilihan satu kepastian, TV One memang beda..." pendatang baru ini tampaknya berusaha menerobos ketatnya persaingan industri pertelevisian di Indonesia dengan berusaha tampil beda.

Dapatkah stasiun tv baru ini mendapatkan tempat di hati pemirsa? Patut ditunggu jawabannya....

Selamat berkarya, kami tunggu suguhan program yang menarik, informatif, cerdas dan mencerdaskan...Selamat Datang TV One...!

Sesungguhnya TV One bukanlah stasiun yang benar-benar baru. Mungkin lebih tepat disebut sebagai hasil metamorfosis. Karena TV ini merupakan kelanjutan dari Lativi yang kini telah almarhum.

Dengan nama dan konsep baru diharapkan ada perubahan yang benar-benar signifikan. Tidak hanya sekedar ganti baju sementara isinya yang itu-itu juga. Diharapkan juga TV One dapat tampil beda dari para pendahulunya. Sesuai dengan tagnya "Memang beda...".

Sebagai metamorfosis dari Lativi, TV One mesti dapat membuktikan perubahan dan perkembangan dari pendahulunya. "TV-nya diganti, programnya diganti, sistemnya diganti, temanya diganti, visi dan misinya pun diganti. Sesuatu yang kita lahirkan besok, kita namakan TV news, sport, dan entertainment," jelas Karni Ilyas, Direktur Pemberitaan, Olahraga, dan Produksi TV One, kepada Gatra.com, Rabu (13/2), di Jakarta

"TV yang baru ini, dominasi dari programnya sepanjang hari, 70 persen dari slot yang ada akan kami isi dengan informasi, baik berupa hard news, straight news, maupun berita yang in-depth, dan termasuk magazine-nya," tambah Karni.

Sementara itu Direktur Utama PT Lativi Media Karya Erick Thohir menjelaskan bahwa berbeda dengan Lativi, tayangan TVOne akan fokus pada berita dan olahraga atau news and sport television. Segmentasi pasar pun diubah, dari menengah-bawah menjadi menengah-atas.

Selama ini Lativi dikenal dengan tayangan horor, berdarah, dan seks. “Itu akan kami hilangkan,” kata Erik Senin lalu kepada Tempo di Jakarta. Siaran TVOne akan didominasi tayangan informatif, seperti berita (70 persen) dan olahraga dan selected entertainment seperti film (30 persen).

Untuk memperkuat posisi sebagai news channel maka TV One menyuguhkan program pemberitaan interaktif yang disajikan secara live, antara kantor pusat TV One dengan kantor-kantor biro TV One yang ada di berbagai kota di Indonesia. "Dengan demikian banyak biro-biro, berita yang terjadi saat ini, saat ini juga bisa diterima pemirsa di seluruh tanah air," kata Karni.

Menyangkut kepemilikan saham, Direktur Utama TV One Erick Thohir menyatakan, Abdul Latief, yang sebelumnya adalah pemilik saham pada Lativi, tidak akan berada dalam kepemilikan saham TV One.

"Bahwa kebetulan saja, di era persaingan seperti ini, Pak Latief sendiri beserta keluarganya ingin kembali membangun basis dari pada bisnisnya, yang selama ini menjadi kekuatannya beliau, yaitu di bisnis retail. Pasaraya sendiri sudah mulai dibangun, dan saya yakin dia mudah-mudahan bisa sukses disana," papar Erick.

Sementara itu Direktur Keuangan TV One, Charlie Kasim, mengungkapkan, komposisi kepemilikan saham televisi ini terdiri dari Visi Media Asia sebesar 49 persen, PT Redal Semesta sebesar 31 persen, dan 20 persen lagi adalah investor asing.

Induk usaha PT Lativi Media Karya, PT Visi Media Asia akan melepas 30%-40% sahamnya ke publik penawaran saham perdana (Initial Public Offering/ IPO) pada akhir kuartal II 2008.

"Memang diarahkan IPO akan dilakukan pada kuartal II atau kuartal III. Namun, diusahakan sebelum Juni," ujar Direktur Keuangan TV One Charlie Kasim, dalam acara konferensi pers peluncuran TV One di Jakarta, Rabu (13/2).

Charlie menyatakan, rencananya, saham milik PT Visi Media Asia yang akan dilepas ke publik antara 30%-40%. Tapi pihaknya masih menunggu pembicaraan lebih lanjut dengan para pemegang saham.

Sumber: Diolah dari berbagai sumber.

1 komentar

Anonim mengatakan...

semoga saja TVone bisa sesuai harapan pemirsa..kita lihat saja nanti perkembangan selanjutnya :)