Think before you speak. Read before you think

Breaking News

Sejarah “April Mop”

Tidak seperti kebanyakan perayaan lainnya dalam budaya barat, sejarah “April Mop”, kadang-kadang disebut “April Fool's Day”, tidak benar-benar jelas. Tidak seperti Halloween, di mana kebanyakan orang hanya memakai kostum Halloween, mendapatkan permen, dan berhenti di situ. Tidak ada data sejarah yang akurat merujuk kapan tepatnya perayaan “April Mop” ini. Beberapa pendapat mempercayai perayaan “April Mop” ini berkembang secara simultan di beberapa kebudayaan pada saat yang sama dan semuanya terkait dengan perayaan hari pertama musim semi.

Asal usul yang paling kuat untuk dapat diidentifikasi sebagai awal dari tradisi ini adalah

pada tahun 1582, di Perancis. Sebelum tahun itu, tahun baru dirayakan selama delapan hari, dimulai pada tanggal 25 Maret. Perayaan memuncak pada tanggal 1 April. Namun dengan adanya reformasi kalender di bawah Charles IX, Kalender Gregorian diperkenalkan, dan Hari Tahun Baru telah dipindahkan ke 1 Januari.

Namun, akibat alat komunikasi dan informasi saat itu masih belum begitu berkembang seperti sekarang ini maka banyak orang yang tidak mengetahui adanya perubahan “Hari Tahun Baru” tersebut hingga beberapa tahun lamanya.

Sementara ada juga kelompok lain yang memang menolak untuk menerima kalender baru dan terus merayakan tahun baru pada tanggal 1 April. Mereka kemudian diejek sebagai "bodoh" oleh masyarakat kebanyakan. Mereka sering mendapat cemooh dan sering dikirim pada "tugas bodoh" atau dijadikan bahan lelucon lainnya.

Pelecehan ini berkembang, dari waktu ke waktu, menjadi sebuah tradisi lelucon-bermain pada hari pertama bulan April. Tradisi ini akhirnya menyebar ke Inggris dan Skotlandia pada abad kedelapan belas. Ia kemudian diperkenalkan ke koloni-koloni Amerika dari kedua bahasa Inggris dan Perancis. Hari April Mop kemudian berkembang menjadi perayaan lucu-lucuan di banyak Negara. Masing-masing Negara memiliki perbedaan tersendiri dalam merayakan “April Mop”, namun umumnya sama-sama mengorbankan teman-teman mereka dan keluarga sebagai korban lelucon.

Di Skotlandia, misalnya, “April Mop” sebenarnya dirayakan selama dua hari. Hari kedua dikhususkan untuk lelucon yang melibatkan daerah belakang tubuh. Hal ini disebut “Taily Day”. Kira-kira sama dengan lelucon dimana seseorang menempelkan tulisan “Tendang Saya” atau “Saya Orang Gila” di punggung temannya tanpa sepengetahuan sang korban.
Namun cendekiawan muslim, Ir. H. Asmara Dharma, memiliki pendapat lain. Perayaan “April Mop” itu diawali peristiwa penyerangan besar-besaran oleh tentara Salib terhadap negara Spanyol yang ketika itu di bawah kekuasaan kekhalifahan Islam pada Maret 1487 Masehi.
Kota-kota Islam di Spanyol, seperti Zaragoza dan Leon di wilayah Utara, Vigo dan Forto di wilayah Timur, Valencia di wilayah Barat, Lisabon dan Cordoba di Selatan serta Madrid di pusat kota dan ">Granada sebagai kota pelabuhan berhasil dikuasai tentara Salib.

Umat Islam yang tersisa dari peperangan itu dijanjikan kebebasan jika meninggalkan Spanyol dengan kapal yang disiapkan di pelabuhan Granada. Tentara Salib itu menjanjikan keselamatan dan memperbolehkan ummat Islam menaiki kapal jika mereka meninggalkan Spanyol dan persenjataan mereka.

Namun ketika ribuan umat Islam sudah berkumpul di pelabuhan, kapal yang tadinya sandar di pelabuhan langsung dibakar dan kaum Muslimin dibantai dengan kejam sehingga air laut menjadi merah karena darah.

Seorang profesor dari Boston University, Joseph Boskin, punya versi sendiri tentang “April Mop”. Menurutnya, ide “April Mop” digagas oleh para pelawak Kerajaan Romawi pada masa pemerintahan Raja Constantin I di abad ketiga sampai keempat Sesudah Masehi. Konon pada suatu ketika, para pelawak kerajaan ini mengajukan petisi kepada Raja untuk mengizinkan mereka menjadi raja hanya untuk sehari saja.

Tak disangka, Raja menyetujui petisi ini dan mengangkat salah satu pelawaknya yang bernama Jeter untuk menjadi Raja Sehari pada tanggal 1 April. Setelah naik tahta, Raja Jeter kemudian menetapkan tanggal 1 April sebagai hari kemustahilan. Maka sejak itulah, menurut Profesor Boskin, orang mulai mengenal “April Mop”.

Sementara itu lelucon yang dilakukan di masyarakat barat pada saat “April Mop” bisa dalam bentuk dari sederhana, seperti berkata, "Tali sepatu anda lepas tuh…”(padahal tidak). Ada juga yang jahil dengan sengaja mengubah jam alarm temannya. Penipu biasanya kemudian berteriak kepada korbannya, "April Mop!".

Lelucon “April Mop” juga kadang lebih “serius” bahkan melibatkan media massa. Sebagai contoh, Program televisi BBC, Panorama membuat sebuah lelucon terkenal pada tahun 1957, yang menampilkan orang-orang Swiss memanen spaghetti dari pohon. Banyak orang yang menghubungi BBC untuk mengetahui cara menanam pohon spaghetti mereka sendiri.
Lelucon yang “serius” lainnya adalah saat sebuah radio publik dalam acara yang disiarkan secara nasional di tahun 1992 mengumumkan bahwa Richard Nixon membuat langkah mengejutkan dengan mencalonkan diri kembali sebagai Presiden. Slogan kampanye barunya adalah,"Aku tidak melakukan sesuatu yang salah dan aku tidak akan melakukannya lagi". Tidak ketinggalan diputar pula klip audio dari Nixon yang sedang menyampaikan pidato pencalonannya. 

Pendengar radio itu tentu sangat kaget menanggapi pengumuman tersebut. Acara itupun kemudian dibanjiri tanggapan dari pendengar yang menyatakan keterkejutan dan kemarahannya. Namun pada paruh kedua acara itu host Yohanes Hockenberry mengungkapkan bahwa pengumuman itu hanyalah lelucon “April Mop”.Suara Nixon yang diputar adalah suara komedian Rich Little yang dibuat mirip dengan suara “Presiden Nixon”

 

Namun “April Mop” juga memiliki catatan kelam. Pada 1 April 1946, tsunami gempa Pulau Aleutian membunuh 165 orang di Hawaii dan Alaska. Banyaknya orang yang mati karena tidak percaya liputan berita akan datangnya tsunami tersebut. Di Hawaii, tsunami ini dikenal dengan "Tsunami April Fool".

Peluncuran Gmail pada April 2004 oleh Google juga awalnya dianggap lelucon, karena Google memang terkenal sering memasang lelucon “April Mop” pada situs mereka.

Gara-gara “April Mop”, saat Iran menyatakan bahwa 1 April merupakan Hari Republik di tahun 1979, kabar ini sempat dianggap sebagai lelucon hingga tiga puluh tahun kemudian.

 “April Mop” adalah sekedar perayaan konyol dengan lelucon yang kadang amat menjengkelkan korbannya. Namun di Negara-negara yang biasa merayakannya, ada semacam aturan tak tertulis bahwa tiap orang boleh menjahili orang lain tanpa perasaan bersalah dan sang korbanpun tidak boleh marah.

Masyarakat Indonesia sendiri tidak mengenal tradisi budaya “April Mop” seperti dalam kebudayaan barat tersebut. Namun ada juga beberapa orang yang sudah ketularan menjahili temannya saat “April Mop”. Jadi tak ada salahnya anda bersiap menghadapi “kejutan” dari teman atau kerabat anda di tanggal 1 April besok. Atau justru anda yang sedang mempersiapkan “lelucon jahil” buat teman anda…?

Sumber:

Tidak ada komentar